top of page
Search

BARU TERUNGKAP! INILAH CARA SISTEMATIS MEMBUAT LAPORAN CASH FLOW SEDERHANA PADA PERUSAHAAN

Updated: Mar 20, 2021



Cash Flow atau arus kas adalah salah satu bagian penting dari proses akuntansi sebuah perusahaan. Tanpa adanya pencatatan cash flow yang baik, pembukuan dan laporan keuangan suatu perusahaan menjadi tidak lengkap. Melihat pentingnya fungsi pencatatan cash flow dalam aktivitas bisnis, maka tentu saja kemampuan seorang akuntan dalam melakukan pekerjaan ini juga sangat diperlukan.


Nah, bagimana cara membuat laporan cash flow secara sederhana dalam sebuah perusahaan? Apakah ada tahahan-tahapan yang harus dilakukan dalam prosesnya?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak ulasannya berikut ini.


Pengertian, Tahapan, dan Cara Membuat Laporan Sederhana Cash flow Perusahaan



Sebelum lebih jauh membahas tentang cara pembuatan cash flow atau arus kas, hal mendasar yang tidak boleh ditinggalkan adalah memahami pula pengertian dari arus kas itu sendiri secara utuh.


Lantas, apakah pengertian komprehensif dari arus kas atau cash flow ?


Pengertian Arus Kas atau Cash flow



Jika diartikan secara sederhana, arus kas atau yang lebih umum disebut dengan cash flow adalah sebuah laporan yang menyajikan informasi relevan mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama periode tertentu.


Akan tetapi jika makna arus kas ini kemudian diterjemahkan secara lebih komprehensif, maka pengertian cash flow adalah; Jenis laporan keuangan yang melaporkan arus kas yang berasal dari kegiatan operasi atau operating cash flow , kegiatan investasi (types of cash flow investment), dan juga pendanaan (financing cash flow)


Tujuan Penyusunan Cash flow



Berdasarkan kepentingannya, tujuan pembuatan laporan arus kas dapat dibagi dalam dua hal, yakni;

  1. Tujuan pertama dari adanya pencatatan cash flow adalah untuk mengetahui realisasi penerimaan dan pengeluaraan kas suatu perusahaan. Kepentingan utama dari hal ini adalah untuk mengetahui potensi realisasi arus kas pada masa yang akan datang.

  2. Kemudian kepentingan kedua dari penyusunan cash flow adalah supaya perusahaan dan pemegang saham dapat mengetahui potensi kemampuan perusahaan dalam membagi dividen.





Tiga Komponen Penting Penyusun Cash flow



Secara umum komponen penyusun arus khas dalam berbagai bidang perusahaan tidak memiliki banyak perbedaan. Baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa, atau pun perusahaan manufaktur, komponen penyusun cash flow-nya tetap sama.


Nah, apa sajakah 3 komponen utama penyusun cash flow suatu perusahaan?


Komponen A; Cash flow dari Kegiatan Operasional Perusahaan



Arus kas ini seperti pengertiannya; berasal dari kegiatan operasional suatu perusahaan. Jadi, baik itu adalah pemasukan mau pun pengeluaran yang sifatnya berasal dari aktivitas operasi perusahaan, maka ia dikategorikan dalam komponen ini.


Beberapa contoh cash flow yang termasuk dari operasional perusahaan;

  • Penerimaan uang dari customer

  • Penerimaan dividen

  • Pengeluaran untuk membayar gaji

  • Penerimaan bunga atau pengeluaran pajak.

Komponen B: Cash flow Dari Kegiatan Investasi



Pengertian dari komponen ini tentu saja adalah pemasukan atau pengeluaran suatu perusahaan yang berasal dari kegiatan investasi. Lebih konkretnya dapat juga diartikan sebagai cash flow yang berasal dari segala jenis transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aset non lancar.


Beberapa contoh cash flow yang berasal dari aktivitas investasi;

  • Transaksi pembelian aset tetap seperti bangunan, tanah, dan juga gedung.

  • Transaksi penjualan pabrik dan mesin untuk produksi.

Komponen C: Cash flow dari Aktivitas Pendanaan



Selanjutnya komponen penyusun cash flow adalah yang berasal dari aktivitas pendanaan. Dalam pengertian yang lebih spesifik, cash flow ini adalah arus kas yang berasal dari proses transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan.


Contoh dari cash flow jenis ini adalah sebagai berikut;

  • Pembayaran dividen

  • Penjualan obligasi

  • Pelunasan kredit dari bank

  • Penjualan emisi saham

  • Dan lain-lain.

Cara Mudah Meyusun Laporan Cash flow pada Perusahaan


Dalam menyusun laporan cash flow suatu perusahaan, ada dua cara yang paling umum digunakan yakni; metode langsung atau direct method dan metode tidak langsung atau indirect method.


Metode Penyusunan Laporan Cash flow dengan Direct Method (Metode Langsung)



Dalam penyusunan cash flow pada direct method atau metode langsung, komponen yang digunakan adalah dua sumber data yakni; buku kas bank dan buku kas kecil atau petty cash. Untuk memulai proses penyusunan cash flow-nya sendiri, cara yang pertama adalah dengan melakukan pengecekan laporan silang untuk memverifikasi keseuaian antara kedua buku kas tersebut.


Secara singkat, langkah-langkah dalam penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung dapat disampaikan dalam empat langkah berikut ini;

  1. Melakukan pemeriksaan silang terhadap berbagai dokumen transaksi keuangan seperti buku kas bank, rekening koran, bukus kas kecil dan lain sebagainya.

  2. Menghapus atau mengeliminasi semua transaksi silang antar buku kas.

  3. Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan arus kas berdasarkan elemen laporan arus kas yang terdiri dari; arus kas dari kegiatan operasional perusahaan, laporan arus kas dari kegiatan investasi, dan arus kas yang bersumber dari kegiatan pendanaan.

  4. Mayusun laporan arus kas. Ini adalah langkah terakhir yang dilakukan untuk mendapatkan hasil final laporan keuangan berupa cash flow yang dibutuhkan.

Metode Penyusunan Laporan Cash flow dengan Indirect Method (Metode Tidak Langsung)



Selain dengan menggunakan metode langsung, tentu saja ada pula cara tak langsung dalam teknik penyusunan cash flow suatu perusahaan. Dalam istilah yang populer teknik ini disebut sebagai cash flow statement indirect method.


Jika diartikan secara sederhana, laporan cash flow atau arus kas secara tak langsung dapat disederhanakan sebagai cara membuat laporan cash flow dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan komponen laporan arus kas berdasarkan sumber aktivitas utamanya.


Jadi secara struktural, penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut;

  1. Paling atas adalah untuk arus kas yang bersumber dari aktivitas operasional perusahaan.

  2. Kemudian diikuti dengan laporan arus kas yang bersumber dari kegiatan investasi.

  3. Dan terakhir untuk laporan arus kas yang bersumber dari aktivitas pendanaan.

Dalam proses penyusunannya sendiri, ada dua sumber data yang dipergunakan untuk arus khas metode tidak langsung semacam ini. Dua sumber data itu adalah;

  • Laporan laba rugi periode berjalan, dan

  • Neraca periode berjalan dan neraca periode sebelumnya,

Langkah-langkah Meyusun Laporan Cash flow dengan Metode Tidak Langsung



Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam penyusunan laporan arus kas secara tidak langsung. Langkah tersebut secara singkat dapat disampaikan dalam urutan sebagai berikut;

  1. Mengumpulkan data laporan laba rugi tahun berjalan atau periode berjalan.

  2. Mengumpulkan data neraca keuangan periode sebelumnya dan periode yang sedang berjalan.

  3. Membandingkan laporan neraca periode sebelumnya dengan laporan neraca periode yang sedang berjalan.

  4. Menyusun laporan arus kas yang terdiri dari beberapa komponen yang utamanya, antara lain;

  • Operating Cash Flow atau laporan arus kas dari kegiatan operasional.

  • Types of Cash Flow Investment atau laporan arus kas dari kegiatan invetasi.

  • Financing Activities atau laporan arus kas dari kegiatan pendanaan.

  • Total Cash Activities atau total aktivitas cash flow .

  • Cash Beginning Balance atau laporan cash flow saldo awal.

  • Expected Cash Ending Balance atau laporan saldo kas yang semestinya.

  • Actual Cash Ending Balance atau laporan aktual saldo akhir yang sebenarnya.

  • Variance atau laporan cash flow berupa selisih yang terjadi.

Membuat Laporan Cash flow dengan Menggunakan Program Aplikasi Akuntansi Siap Pakai



Jika Anda menggunakan cara manual untuk membuat laporan cash flow pada perusahaan dengan cara yang paling sederhana sekali pun, tentu prosesnya akan sangat melelahkan. Ada begitu banyak tahapan yang sangat butuh ketelitian dan fokus ektra dalam membuat laporan akus kas tersebut supaya mendapatkan hasil yang komprehensif serta maksimal.


Untungnya sekarang ada program akuntansi excel siap pakai untuk memudahkan Anda dalam membuat arus kas atau cash flow. Anda hanya perlu memasukkan semua transaksi usaha yang terjadi dan setelah itu serahkan sepenuhnya pada program akuntansi ini. Laporan keuangan, buku besar dan arus kas semua akan tersaji otomatis dan real time. Kapanpun Anda butuhkan, tinggal dilihat dan bisa juga di print.


Bagaimana cara mendapatkan program akuntansi excel ini? Silahkan kunjungi link di bawah ini untuk mendapatkan file Coba Gratis sebagai trialnya. Jadi Anda dapat mencoba dan mempelajarinya dahulu sebelum memutuskan membelinya. Program excel coba gratis ini berbatas waktu dan bisa digunakan seperti full version untuk membuat laporan keuangan. Dalam waktu hanya sekitar lima menit saja, software akuntansi excel ini sudah dapat kamu coba efektivitasnya untuk membuat laporan cash flow sederhana pada perusahaan Anda.


Jadi, silahkan langsung dicoba, ya!





549 views0 comments
bottom of page